WASTAFEL OTOMATIS BERBAS IS MIKROKONTROLER
WASTAFEL OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
Oleh :
Dafa Ardiya Azka EK-2C (3.32.23.2.06)
Mifta Ilmitya Nur L EK-2C (3.32.23.2.13)
Muhammad Shofiyullabib EK-2C (3.32.23.2.17)
Zuhdiar Laeis EK-2C (3.32.23.2.25)
Email : miftailmitya70@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro
Program Studi D3-Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
Intisari : Wastafel Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega16 adalah sistem yang dirancang untuk meningkatkan kebersihan dan efisiensi penggunaan wastafel. Sistem ini menggunakan mikrokontroler Atmega16 dan sensor inframerah untuk mendeteksi keberadaan tangan pengguna. Ketika tangan terdeteksi dalam jarak tertentu, sistem akan mengaktifkan aliran air secara otomatis tanpa perlu menyentuh keran. Proyek ini bertujuan untuk meminimalkan kontak fisik dan penyebaran kuman, serta menyediakan cara yang lebih higienis untuk mencuci tangan.
Abstrak :Dalam proyek ini, kami merancang dan mengimplementasikan wastafel otomatis menggunakan mikrokontroler Atmega16 dengan sensor inframerah sebagai input. Sistem ini bertujuan untuk memberikan solusi yang lebih higienis dalam mencuci tangan dengan mengurangi kontak langsung. Sensor inframerah mendeteksi keberadaan tangan di bawah kran, dan mikrokontroler Atmega16 memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan solenoid valve yang mengalirkan air secara otomatis. Air akan mengalir saat tangan berada dalam jangkauan sensor, dan akan berhenti setelah tangan dijauhkan. Proyek ini menunjukkan bagaimana teknologi sederhana dapat diterapkan untuk meningkatkan kebersihan dan kenyamanan dalam penggunaan fasilitas publik, serta mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui sentuhan.
kata kunci : Sensor Inframerah, Atmega 16, Mikrokontroler
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penggunaan wastafel otomatis semakin penting untuk meningkatkan kebersihan dan efisiensi, terutama di tempat umum seperti rumah sakit dan restoran. Wastafel konvensional memerlukan kontak langsung dengan keran, yang dapat meningkatkan risiko penyebaran kuman. Solusi yang diusulkan adalah sistem wastafel otomatis berbasis mikrokontroler Atmega16 yang menggunakan sensor inframerah untuk mendeteksi keberadaan tangan pengguna dan mengalirkan air secara otomatis saat tangan mendekat. Dengan komponen sederhana ini, sistem menawarkan respons cepat, biaya rendah, dan kemudahan pemasangan, sehingga membantu menciptakan solusi higienis dalam penggunaan fasilitas cuci tangan dan mendukung pencegahan penyebaran penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana cara membuat sistem wastafel otomatis menggunakan mikrokontroler Atmega16 dan sensor inframerah?
- Bagaimana memastikan agar aliran air pada wastafel otomatis berfungsi dengan baik dan efisien?
- Apa saja komponen yang diperlukan dalam proyek wastafel otomatis ini?
- Bagaimana cara memprogram mikrokontroler Atmega16 untuk mengendalikan sistem wastafel otomatis?
1.3 Tujuan
Dari perumusan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan sistem wastafel otomatis ini adalah sebagai alat pembantu untuk mendeteksi keberadaan tangan pengguna dan mengalirkan air secara otomatis, sehingga meningkatkan kebersihan dan efisiensi penggunaan.
1.4 Metodologi
Target proyek ini adalah menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap sistem wastafel otomatis. Langkah-langkah pembuatan proyek ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Studi pustaka alat dan bahan
2. Perancangan program
3. Implementasi program
4. Pengujian sistem wastafel otomatis
5. Analisa hasil pengujian
6. Laporan akhir
2. Tinjauan Pustaka
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam pembuatan sistem wastafel otomatis berbasis mikrokontroler Atmega16 dengan sensor inframerah diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja sensor serta dasar-dasar perencanaan pembuatan proyek ini.
2.1 Atmega16
Mikrokontroler Atmega16 adalah komponen utama dalam sistem wastafel otomatis yang dirancang untuk mengontrol berbagai fungsi dari perangkat. Fungsi utama tamega16 dalam wastafel otomatis adalah untuk memproses sinyal dari sensor inframerah dan mengendalikan komponen lain seperti pompa air dan relay. Ketika sensor mendeteksi keberadaan tangan di bawah keran,akan memicu pompa untuk mengalirkan air secara otomatis. Dengan kemampuannya dalam menangani interupsi dan komunikasi serial, Atmega16 memberikan fleksibelitias dalam pengembangan sistem yang responsif dan efisien.
2.2 Sensor Inframerah
Sensor inframerah pada wastafel otomatis adalah untuk mendeteksi keberadaan tangan pengguna dengan memancarkan gelombang inframerah dan mengukur pantulan sinyal. Ketika tangan berada dibawah keran, lalu sensor mendeteksi akan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler untuk mengaktifkan aliran air. Fungsi sensor ini penting untuk menghemmat air, meningkatkan kebersihan, dan mengurangi risiko penyebaran kuman, dengan respons cepat dan akurasi tinggi, menjadikan ideal untuk aplikasi otomatis seperti wastafel.
2.3 Relay
Relay dalam sistem wastafel otomatis berfungsi sebagai saklar otomatis yang mengendalikan aliran listrik ke pompa air berdasarkan sinyal mikrokontroler Atmega16. Ketika Sensor inframerah mendeteksi keberadaan tangan, lalu mikrokontroler mengaktifkan relay untuk menyalakan pompa air. Relay memungkinkan kontrol arus tinggi dengan sinyal arus rendah, menjaga keamanan dan efisiensi sistem. Penggunaan relay juga memungkinkan integrasi komponen lain seperti sabun cair atau pengering tangan dalan satu sistem terintegrasi.
2.4 Pompa Air DC
Pompa DC dalam sistem wastafel otomatis untuk memindahkan air dari sumber ke wastafel dan diaktifkan oleh relay saat sensor inframerah mendeteksi adanya tangan. Pompa ini memastikan aliran air yang konsisten dan efisien, meningkatkan kenyamanan dan kebersihan tanpa interaksi manual.
3. Metode Pembuatan Alat
Dalam perancangan proyek ini yaitu Wastafel otomatis berbasis Atmega 16,
terdiri atas perancangan mekanik (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software)
3.1 Perancangan Hardware
Gambar 3.1 Perancangan Hardware
Sensor Infra Merah: Sebagai input, kemungkinan digunakan untuk mendeteksi objek. ATmega16: Sebagai otak sistem, memproses data dari sensor. Pompa Air: Sebagai output, kemungkinan diaktifkan berdasarkan data dari sensor.
3.2 Perancangan Software
3.3 Pembuatan Alat
Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
1. Membuat perencanaan
2. Membuat skema pengawatan
3. Menyusun rangkaian sesuai skema pengawatan
4. Membuat program
5. Membuat kerangka
6. Pemasangan rangkaian pada kerangka alat
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Skema dan Pengawatan
Gambar 4.1 Wiring
5. Pengujian Alat
Video Link Youtube :
https://youtu.be/lJhbHXjHv8U?si=9LEXkPj34iKiuI28
Referensi :Rahman, M.A., & Bui, Q.T. (2020). Development of Automatic Water Tap System Using Infrared Sensors and Microcontrollers. Journal of Electrical Engineering and TechnologyJain, P., & Singh, A. (2017). Applications of Infrared Sensors in Automated Systems. Journal of Automation, 7(1) Profil Penulis
Dafa Ardiya Azka , lahir di Semarang, 25 Oktober 2005. Penulis menempuh pendidikan formal di SMA Negeri 1 boja. Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma 3 (D3) di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3Teknik Elektronika, Jurusan Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.23.2.06. Apabila ada kritik,saran dan pertanyaan mengenai penelitian alat ini, bisa menghubungi melalui E-mail: dafazkxxxx@gmail.com
Penulis atas nama Mifta Ilmitya Nur Leksiani. dilahirkan di Batang, 5 Mei 2005, Penulis telah menempuh pendidikan formal diSMP Negeri 2 Batang, dan SMKN 1 Kandeman,Batang ,dengan jurusan TEI, Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK, pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi Mahasiswa baru D3 Elektronika dan diterima menjadi mahasiswa D3 Elektronika di kampus Politeknik negeri semarang (Polines) dengan program studi D3 Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.23.2.13Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini bisa via email : miftailmitya70@gmail.cm
M.Shofiyullabib, lahir di Pati, 25 februari 2005. Penulis menempuh pendidikan formal di SMK Negeri 1 Pati. Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma 3 (D3) di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3Teknik Elektronika, Jurusan Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.23.2.16. Apabila ada kritik,saran dan pertanyaan mengenai penelitian alat ini, bisa menghubungi melalui E-mail: Shofiyullabib,@gmail.com
Zuhdiar Laeis, lahir di Semarang, 3 Desember 2004. Penulis menempuh pendidikan formal di SMK Negeri 2 Salatiga. Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma 3 (D3) di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3Teknik Elektronika, Jurusan Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.23.2.25. Apabila ada kritik,saran dan pertanyaan mengenai penelitian alat ini, bisa menghubungi melalui E-mail: zuhdiarlaeis312@gmail.com
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Skema dan Pengawatan
Gambar 4.1 Wiring
5. Pengujian Alat
Video Link Youtube :
https://youtu.be/lJhbHXjHv8U?si=9LEXkPj34iKiuI28
Referensi :
Rahman, M.A., & Bui, Q.T. (2020). Development of Automatic Water Tap System Using Infrared Sensors and Microcontrollers. Journal of Electrical Engineering and Technology
Jain, P., & Singh, A. (2017). Applications of Infrared Sensors in Automated Systems. Journal of Automation, 7(1)
Profil Penulis
Dafa Ardiya Azka , lahir di Semarang, 25 Oktober 2005. Penulis menempuh pendidikan formal di SMA Negeri 1 boja. Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma 3 (D3) di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3Teknik Elektronika, Jurusan Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.23.2.06. Apabila ada kritik,saran dan pertanyaan mengenai penelitian alat ini, bisa menghubungi melalui E-mail: dafazkxxxx@gmail.com
Penulis atas nama Mifta Ilmitya Nur Leksiani. dilahirkan di Batang, 5 Mei 2005, Penulis telah menempuh pendidikan formal diSMP Negeri 2 Batang, dan SMKN 1 Kandeman,Batang ,dengan jurusan TEI, Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK, pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi Mahasiswa baru D3 Elektronika dan diterima menjadi mahasiswa D3 Elektronika di kampus Politeknik negeri semarang (Polines) dengan program studi D3 Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.23.2.13
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini bisa via email : miftailmitya70@gmail.cm
M.Shofiyullabib, lahir di Pati, 25 februari 2005. Penulis menempuh pendidikan formal di SMK Negeri 1 Pati. Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma 3 (D3) di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3Teknik Elektronika, Jurusan Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.23.2.16. Apabila ada kritik,saran dan pertanyaan mengenai penelitian alat ini, bisa menghubungi melalui E-mail: Shofiyullabib,@gmail.com
Zuhdiar Laeis, lahir di Semarang, 3 Desember 2004. Penulis menempuh pendidikan formal di SMK Negeri 2 Salatiga. Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma 3 (D3) di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3Teknik Elektronika, Jurusan Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.23.2.25. Apabila ada kritik,saran dan pertanyaan mengenai penelitian alat ini, bisa menghubungi melalui E-mail: zuhdiarlaeis312@gmail.com
Komentar
Posting Komentar